Mohon bantuan untuk dikoreksi dikurang atau ditambah.
Untuk mendapatkan file dalam bentuk word klik ini.
File powerpoint silahkan klik ini.
KATA PENGANTAR
Segala puji kepada Tuhan Yang Maha
Esa bahwa pada akhirnya makalah “Pengorganisasian” ini dapat kami selesaikan
untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pengantar Manajemen. Pengorganisasian
merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting, dimana kita sering
mendengar istilah the right man in the right place yang menggambarkan
pentingnya menempatkan seseorang pada tempat yang tepat agar organisasi dapat
berjalan dengan efektif.
Pengorganisasian mempermudah manajer
dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi. Pengorganisasian dapat dilakukan
dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
Kami
menyadari banyak kekurangan dalam makalah ini. Karenaya kami sangat
mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan.
Pekanbaru, Nopember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
DAFTAR
GAMBAR ........................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2.Tujuan ................................................................................................. 1
1.3. Batasan Masalah ................................................................................ 1
BAB II.
PEMBAHASAN ................................................................................. 2
2.1. Pengertian Organisasi dan Pengorganisasian ..................................... 2
2.2. Proses Pengorganisasian .................................................................... 2
2.3. Struktur Organisasi ............................................................................ 6
2.4. Manajer dan Keterampilan Yang Harus Dimiliki .............................. 8
2.5. Manfaat Pengorganisasian Yang Efektif ........................................... 10
BAB III.
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 12
3.1. Kesimpulan ........................................................................................ 12
3.2. Saran .................................................................................................. 12
DAFTAR
PUSTAKA ....................................................................................... 13
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Lima langkah pokok proses pengorganisasian ............................................... 4
2. Bagan Organisasi Fungsional ......................................................................... 7
3. Bagan Organisasi Produk/Pasar ..................................................................... 7
4. Bagan Organisasi Matrik ................................................................................ 8
5. Keterampilan
yang harus dimiliki sesuai jenjang manajer .............................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Keberhasilan suatu organisasi atau
perusahaan sangat ditentukan sejauh mana fungsi-fungsi manajemen dijalankan
dengan baik oleh organisasi atau perusahaan tersebut. Kesalahan manajerial pada
suatu perusahaan akan berdampak negatif terhadap perusahaan tersebut. Oleh
karenanya fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian dan pengendalian harus benar-benar
difahami oleh seorang manajer.
Pengorganisasian merupakan fungsi
manajemen setelah perencanaan. Fungsi manajemen ini juga ikut menentukan
keberhasilan suatu organisasi perusahaan. Penyampaian tujuan perusahaan,
pembagian tugas, penempatan pegawai dan hal-hal lain sepeutar pengorganisasian
sangat menentukan perjalanan organisasi perusahaan. Persaingan dunia usaha
semakin ketat. Karenanya organisasi perusahaan yang gagal menyesuaikan diri
dengan perubahan iklim dunia usaha akan mengalami kemunduran.
2.
Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk membahas
pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen.
3.
Batasan Masalah
Pembahasan dalam makalah ini
dibatasi pada pengertian pengorganisasian, proses, struktur, keterampilan
manajer dan manfaat pengorganisasian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Organisasi dan Pengorganisasian
Organisasi
(organization) adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi dan memiliki
tujuan yang sama. Dalam kaitannya dengan dunia usaha, maka Organisasi merupakan
alat dan wadah atau tempat manager, karyawan atau sekelompok orang melakukan
kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sementara
yang dimaksud dengan Pengorganisasian (organizing) adalah suatu
kegiatan membagi tugas, pendelegasian otoritas serta penetapan aktifitas kepada
anggota organisasi dengan didukung fasilitas yang wajar dan lingkungan yang
kondusif agar mereka dapat bekerja secara efisien dan efektif guna mencapai
tujuan yang telah direncanakan.
Dari
defenisi pengorganisasian di atas maka manajer perlu menetapkan tugas-tugas apa
yang perlu dilaksanakan siapa yang harus melaksanakannya dan siapa saja yang
akan mengambil keputusan-keputusan tersebut.
2.2. Proses Pengorganisasian
Siswanto
(2005) menjelaskan bahwa dalam pengorganisasian diperlukan tahapan sebagai
berikut:
1.
Mengetahui
dengan jelas tujuan yang hendak dicapai
2.
Deskripsi
pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktifitas tertentu
3.
Klasifikasi
aktifitas dalam kesatuan yang praktis
4.
Memberikan
rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan
prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau
kesatuan aktivitas yang hendak dioperasikan.
Dalam bahasa yang
berbeda Darwis dkk
(2009) memaparkan empat langkah pokok dalam proses pengorganisasian sebagai
berikut:
1.
Merinci
semua aktivitas dan tugas untuk mencapai tujuan. Semua aktivitas harus dirinci,
kalau boleh sedetail mungkin dan dari aktivitas tersebut akan tergambar pula
tugas-tugas yang akan diemban dan tentunya berkaitan dengan aktivitasnya. Dan selanjutnya
dari rincian tugas dapat digambarkan jumlah personil yang diperlukan berkaitan
dengan rincian tugas tersebut.
2.
Merinci
semua keahlian yang dibutuhkan dalam pelaksanaan semua tugas dan kegiatan yang
diperlukan.
3.
Membagi-bagikan
tugas, aktivitas, wewenang dan tanggung jawab kepada seseorang atau sekelompok
orang secara logis, sehingga membentuk suatu struktur organisasi. Pembagian
tugas atau penempatan orang-orang pada formasi struktur organisasi tersebut
tentunya disyaratkan sesuai dengan keahlian dimiliki dari pelaksana tugas
tersebut. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, karena penempatan
seseorang tidak sesuai dengan keahliannya sangat melanggar prinsip organisasi
yang akhirnya akan mengganggu pencapaian tujuan secara optimal.
4.
Menetapkan
aturan main atau mekanisme pelaksanaan aktivitas tersebut. Mekanisme ini dapat
berfungsi untuk mengkoordinasikan seluruh aktivitas dalam kesatuan yang
harmonis. Hal ini di samping untuk menghindari konflik baik secara vertikal
maupun horizontal juga untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensinya.
Sedangkan
Winardi (2005) mengutip Saul W. Gellerman mengemukakan pandangan bahwa ada lima
langkah pokok proses pengorganisasian:
1.
Melaksanakan
refleksi tentang rencana-rencana dan sasaran-sasaran.
2.
Menetapkan
tugas-tugas pokok
3.
Membagi
tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas bagian
4.
Mengalokasikan
sumber daya dan petunjuk untuk tugas-tugas bagian tersebut.
5.
Mengevaluasi
hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasi.
Dalam
proses pengorganisasian berarti para manajer mengkoordinir sumberdaya manusia,
sumberdaya lain yang dimiliki oleh organisasi dan lingkungan yang melingkupinya
untuk mencapai tujuan organisasi. Akibat dari pengorganisasian adalah timbulnya
organisasi.
Agar
para manejer dapat melaksanakan pengorganisasian yang baik dan benar ada lima
hal yang harus dilakukan:
1.
Penetapan
tujuan
Dengan mengetahui tujuan
organisasi, maka akan dapat dirinci pekerjaan yang mendukung tercapainya
tujuan.
2.
Pembagian
Pekerjaan
Membagi beban kerja secara tepat
kepada para anggota organisasi, bahwa setiap orang akan diberikan tugas atas
dasar kualifikasinya. Tidak seorang pun yang akan ditugasi terlalu berat atau
terlalu ringan.
3.
Pemisahan
Pekerjaan (departemen)
Pemisahan kerja melalui beberapa
departemen di mana dalam departemen tertentu terdapat karyawan-karyawan yang
memiliki sejumlah ketrampilan dan tingkat keahlian yang berbeda-beda, dimana
interaksi antar mereka diatur dengan prosedur yang telah ditetapkan.
4.
Koordinasi
Pekerjaan
Menetapkan mekanisme untuk
mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam kesatuan yang harmonis untuk
menghindari konflik yang timbul ketika melaksanakan aktivitas organisasi.
5.
Monitoring
dan reorganisasi
Memonitor efektivitas organisasi sehingga dapat
diambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan dan mengevaluasi struktur
organisasi untuk memastikan keefektifan dan efisiensi organisasi yang masih
mampu memenuhi kebutuhan pada saat ini dan masa yang akan datang.
Henry Fayol dalam
Winardi (2005) mengemukakan sejumlah petunjuk untuk mengorganisasi
sumber-sumber daya yaitu:
- Persiapkanlah rencana operasi dan laksanakan hal tersebut secara cermat
- Laksanakan pengorganisasian SDM dan material sehingga mereka konsisten dengan sasaran-sasaran, sumberdaya dan syarat yang ditetapkan perusahaan.
- Tetapkanlah sebuah otoritas tunggal yang dapat melaksanakan pembinaan.
- Koordinasi semua aktivitas serta upaya.
- Rumuskan keputusan-keputusan yang jelas, yang bersifat khas dan tepat.
- Upayakan pemilihan efisien sehingga masing-masing departemen dipimpin oleh seorang manajer kompeten dan semua karyawan ditempatkan pada posisi dimana mereka dapat memberikan hasil kerja maksimal.
- Rumuskan tugas-tugas dan kewajiban.
- Rangsanglah inisiatif dan tanggung jawab.
- Sajikan imbalan yang cocok dan layak
- Terapkan sanksi-sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan yang dilakukan.
- Pertahankanlah disiplin.
- Upayakan agar kepentingan individu selaras dengan kepentingan umum organisasi.
- Peliharalah kesatuan perintah (unity of command).
- Tingkatkan koordinasi material dan manusia.
- Tetapkan dan laksanakan pengawasan.
- Hindari peraturan yang kaku dan kegiatan administratif yang berlebihan.
2.3. Struktur
Organisasi
Dalam
organisasi moderen terdapat tiga bentuk struktur ogranisasi yaitu:
1.
Organisasi
fungsional yaitu organisasi yang menghimpun seluruh individu terlibat dalam aktivitas
yang berkaitan dalam suatu departemen. Misalnya: bagian produksi, bagian
keuangan, bagian pemasaran dan lainnya. Bentuk organisasi ini umumnya
diterapkan oleh perusahaan kecil.
2.
Organisasi
Produk atau pasar yaitu organisasi menurut divisi yang menghimpun dalam suatu
unit kerja seluruh anggota organisasi yang terlibat dalam produksi dan
pemasaran suatu produk. Bentuk organisasi ini umumnya diterapkan oleh
perusahaan besar atau multi produk. Bentuk organisasi masih dikelompokkan lagi berdasarkan
produk, geografis dan pelanggan.
3.
Organisasi Matrik yaitu organisasi yang
menggabungkan fungsional dan produk atau pasar. Bagian fungsional yang dibentuk
secara permanen memiliki otoritas atas standar prestasi dan profesional
unitnya, sedangkan tim proyek dibentuk sesuai dengan kebutuhan untuk
melaksanakan program tertentu.
2.4. Manajer
dan Keterampilan Yang Harus Dimiliki
Berkaitan dengan perorganisasian,
terdapat tiga tingkatan manajer dalam organisasi/perusahaan yaitu manajer
pertama (first line management), manajer menengah (middle management) dan manajer
puncak (top management).
Manajer pertama
disebut juga manajer operasional, merupakan manajemen
tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer
departemen atau mandor (foreman).
Manajemen
tingkat menengah (middle management) mencakup semua
manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas
sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di
antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
Manajemen
puncak (top management), dikenal pula dengan
istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi
perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top
manajemen adalah Direktur Utama
atau Dewan Direktur.
Dalam menjalankan fungsi
pengorganisasian, masing-masing manajer harus memiliki keterampilan. Menurut Hersey
dan Blanchard dalam Siswanto (2014), ada 3 tingkat keterampilan manajer,
yaitu keterampilan teknis, keterampilan manusiawi, dan keterampilan konseptual
dengan penjelasan masing-masing sebagai berikut :
1. Keterampilan teknis : kemampuan untuk menggunakan pengetahuan,
metode, prosedur, teknik dan akal yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
spesifik yang diperoleh lewat pengalaman, pendidikan dan pelatihan.
2. Keterampilan manusiawi : kemampuan dan pertimbangan yang diusahakan
bersama orang lain, termasuk pemahaman mengenai motivasi dan aplikasi tentang
kepemimpinan yang efektif.
3. Keterampilan konseptual : kemampuan memahami
kompleksitas keseluruhan organisasi tempat seseorang beradaptasi dalam operasi.
Semakin rendah jabatan
maka semakin banyak mengerjakan tugas operatif, sedangkan semakin tinggi
jabatan semakin banyak menjalankan tugas administratif. Bagi manajer lini
pertama, bobot yang terbesar adalah keterampilan teknis diikuti keterampilan
manusiawi lalu keterampilan konseptual. Semakin ke arah manajer puncak, bobot
terbesar adalah keterampilan konseptual, diikuti keterampilan manusiawi, dan
keterampilan teknis.
2.5. Manfaat Pengorganisasian yang efektif
Organisasi yang efektif dalam memanfaatkan sumberdaya manusia dan material akan mampu meningkatkan produktivitas. Hal ini dapat tercapai apabila anggota organisasi bersinergi mengkombinasikan upaya mereka secara kolektif guna melaksanakan tugas yang akan jauh melampaui capaian apabila dilakukan secara individual. Menurut Winardi (2005) pengorganisasian secara efektif akan menghasilkan manfaat sebagai berikut:
1. Kejelasan tentang ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi.
2. Pembagian kerja yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber daya, baik sumber-sumber daya material maupun sumber-sumber daya manusia.
3. Terbentuknya suatu arus aktivitas kerja yang logikal, yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau sebagai kelompok-kelompok.
4. Saluran-saluran komunikasi yang mapan yang membantu pengambilan keputusan dan pengawasan.
5. Mekanisme-mekanisme yang mengkoordinasi, yang memungkinkan tercapainya harmoni antara para anggota organisasi, yang terlibat dalam aneka macam kegiatan.
6. Upaya-upaya yang difokuskan yang berkaitan dengan sasaran-sasaran secara logikal dan efisien.
7. Struktur-struktur otoritas tepat, yang memungkinkan kelancaran perencanaan dan pengawasan pada seluruh organisasi yang bersangkutan.
Fokus pengorganisasian adalah menetapkan apa saja yang akan dilakukan oleh para individu di dalam suatu organisasi dan bagaimana upaya individual mereka dikombinasi dengan cara terbaik guna memberikan sumbangan ke arah pencapaian sasaran-sasaran keorganisasian.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Pengorganisasian
(organizing) sebagai salah satu fungsi manajemen merupakan hal yang
sangat penting untuk diperhatikan oleh seorang manajer. Dengan melaksanakan
pengorganisasian secara benar, maka perusahaan akan berjalan secara efektif dan
efisien yang pada akhirnya akan meningkatkan laba perusahaan dan akan semakin
mensejahterakan para karyawan.
Sebaliknya
pengorganisasian yang buruk akan menyebabkan berbagai masalah dalam perusahaan
seperti munculnya konflik, tumpang tindih wewenang dan tanggung jawab,
pemborosan sumberdaya perusahaan dan bermacam dampak negatif lain yang pada
akhirnya akan merugikan perusahaan dan para karyawannya.
3.2. Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka
perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah
mamahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk aktual di lapangan. Dan untuk para pemimpin
sebaiknya harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik
secara individu maupun kelompok.
Agar suatu organisasi berhasil para anggota harus saling bekerjasama dengan
baik dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan
dengan baik-baik tanpa harus mengganggu
proses organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Daft, R.L. 2002.
Manajemen. Edisi kelima. Terjemahan
Salim, E., T.D. Nursanti dan M. Hermanto. Erlangga. Jakarta.
Darwis, E. Yulinda
dan L. Bathara. 2009. Dasar-Dasar Manajemen. Pusat Pengembangan Pendidikan
Universitas Riau.
Siswanto, H.B. 2014.
Pengantar Manajemen. Cetakan kesepuluh. Bumi Aksara, Jakarta.
Koontz, H., C.
O’Donnell dan H. Weihrich. Management. Eight Edition. Mc Graw-Hill, Inc.
Terjemahan Antarikso, S. Firman, A. Dharma dan Hendardi. Cetakan kelima.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Solihin, I. 2009.
Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Winardi, J. 2003.
Teori Organisasi dan Pengorganisasian. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar